Oleh :
Drs. Alos Meiyanta
Zulkarnain Tje’Mat (Staf Senior APPI)
Pendahuluan:
Kompetensi adalah kemampuan untuk melakukan tugas secara efektif. Kemampuan tersebut terdiri dari pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Setiap organisasi mengharapkan dapat mencapai kinerjanya , untuk mencapai bahkan melebihikinerja tersebut membutuhkan karyawan yang berkualitas.Karyawan atau pekerja yang berkualitas adalah karyawan yangterusberupaya mengembangkan penguasaan kemampuan kompetensinya, dengan baik, karyawandengan penguasaan kemampuan kompetensi yang baikakan mendapat pengakuan sesuai dengan keahliannya, mendukung strategi perusahaan dalam menciptakansumber daya manusia (SDM) yang unggul, profesional serta kompeten. Mengingat kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi.
The Baldrige Excellence Framework:
The Baldrige Excellence Framework, telah menetapkan11 (sebelas) Konsep dan Nilai-nilai Inti yang menjadi dasar kriteria kinerja unggul suatu organisasi, sebagai berikut
- Perspektif sistem. Perspektif sistem berarti mengelola semua bagian organisasi sebagai satu kesatuan yang utuh untuk mencapai misi dan berjuang menuju visi organisasi.
- Kepemimpinan visioner. Pimpinan senior organisasi harus menetapkan visi untuk organisasi, menciptakan fokus pelanggan, menunjukkan nilai dan etika organisasi yang jelas dan terlihat, dan menetapkan harapan yang tinggi untuk tenaga kerja.
- Keunggulan yang berfokus pada pelanggan. Pelanggan adalah penilai utama atas kinerja dan kualitas produk dan layanan. Karenanya, organisasi harus mempertimbangkan semua karakteristik produk dan layanan, serta mode akses dan dukungan pelanggan, yang berkontribusi pada kepuasan pelanggan, loyalitas, rujukan positif, dan pada akhirnya kesuksesan organisasi yang berkelanjutan.
- Menghargai orang. Organisasi yang sukses menghargai anggota angkatan kerjanya dan orang lain yang memiliki kepentingan dalam organisasi, termasuk pelanggan, anggota komunitas, pemasok dan mitra, dan orang lain yang terpengaruh oleh tindakannya.
- Pembelajaran organisasi dan ketangkasan. Pembelajaran organisasi mencakup perbaikan berkelanjutan dari pendekatan yang ada dan perubahan atau inovasi yang signifikan, yang mengarah ke tujuan, pendekatan, produk, dan pasar baru. Pembelajaran organisasi harus memungkinkan ketangkasan, kapasitas untuk perubahan cepat dan fleksibilitas dalam operasi.
- Fokus pada kesuksesan. Memastikan kesuksesan organisasi , sekarang dan di masa depan membutuhkan pemahaman tentang faktor-faktor jangka pendek dan jangka panjang yang memengaruhi organisasi dan pasarnya, mengelola ketidakpastian dan risiko di lingkungan, dan menyeimbangkan tuntutan jangka pendek beberapa pemangku kepentingan dengan organisasi dan kebutuhan pemangku kepentingan untuk berinvestasi dalam kesuksesan jangka panjang
- Mengelola inovasi. Inovasi berarti membuat perubahan yang berarti untuk meningkatkan produk, layanan, program, proses, operasi, dan model bisnis, dengan tujuan menciptakan nilai baru bagi para pemangku kepentingan. Inovasi membutuhkan lingkungan yang mendukung, proses untuk mengidentifikasi peluang strategis, dan mengejar mereka yang merupakan risiko cerdas.
- Manajemen berdasarkan fakta. Manajemen berdasarkan fakta mengharuskan organisasi untuk mengukur dan menganalisis kinerja organisasi, baik di dalam organisasi maupun di lingkungan kompetitif. Analisis ukuran dan indikator kinerja harus mendukung evaluasi, penyelarasan, dan pengambilan keputusan organisasi.
- Kontribusi masyarakat. Pemimpin organisasi harus menekankan kontribusi kepada publik dan pertimbangan kesejahteraan dan manfaat masyarakat. Pemimpin harus menjadi teladan bagi kesejahteraan komunitas organisasi.
- Etika dan transparansi. Organisasi harus menekankan perilaku etis oleh semua anggota tenaga kerja dalam semua transaksi dan interaksi pemangku kepentingan. Pemimpin senior harus menjadi panutan dari perilaku etis, termasuk transparansi, yang dicirikan oleh komunikasi yang jujur dan terbuka dari pihak kepemimpinan dan manajemen dan dengan berbagi informasi yang akurat.
- Memberikan nilai dan hasil. Organisasi harus memilih dan menganalisis hasil yang membantu menyampaikan dan menyeimbangkan nilai bagi pemangku kepentingan utama. Dengan demikian, hasil perlu mencakup tidak hanya hasil keuangan, tetapi juga hasil produk dan proses; kepuasan pelanggan dan tenaga kerja serta hasil keterlibatan; dan kepemimpinan, strategi, dan kinerja masyarakat.
Kesebelas Konsep dan Nilai-nilai Inti The Baldrige Excellence Framework tersebut, mengisyaratkan bahwa kinerja yang unggul (excellence) akan berhasil dengan baik, apabila pada organisasi tersebut di dukung oleh karyawan yang kompeten, mulai dari level senior leader sampai staf dibawahnya.
Lembaga Sertifikasi Profesi Industri Pupuk Indonesia - LSP P2 IPI
Pupuk Indonesia tidak hanya sekedar membuat program-program pelatihan yang handal untuk mengembangkan kompetensi tenaga kerjanya, namun lebih dari itu. Pupuk Indonesia telah membentuk LSP-P2 IPI yang terus menerus dimutakhirkan dengan memperhatikan tantangan dan peluang yang akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan, yaitu :
- Perubahan kompetensi, sebagai tuntutan dari pekerjaan, VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguity) serta perubahan
- Perubahan perkembangan industri 4.0 serta perubahannya dikemudian hari yang mempunyai ciri digitalisasi yang sangat kuat
- Keberlanjutan perusahaan, baik perubahan kebijakan atau peraturan, pengembangan produk - produk baru, bidang pemasaran maupun bidang SDM.
- Talent pool, dimana generasi millenium sudah semakin banyak dibanding generasi lainnya sehingga menuntut pola pembelajaran yang lebih maju.
Pengembangan kapabilitas atau kemampuan kompetensi tenaga kerja, harus dibangun dengan metode yang terintegrasi antara pelatihan berbasis kompetensi, knowledge management, pengembangan karyawan serta uji kompetensi yang bercermin pada sebelas Konsep dan Nilai-nilai Inti The Baldrige Excellence Framework.
Di bawah ini digambarkan elemen-elemen yang mendukung pelatihan berbasis kompetensi
Untuk mengukur kemampuan kompetensi karyawan dilakukan denganuji kompetensi atau sertifikasi kompetensi.Sertifikasi kompetensi kerja sangat diperlukan,karena, sertifikasi itu adalah suatu bentuk pengakuan terhadap tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kerja sesuai dengan standar kompetensi kerja yang dipersyaratkan.Dengan begitu, sertifikasi kompetensi memastikan bahwa pemegang setifikat tersebut kompeten dalam melakukan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Keuntungan lain, bagi karyawan yang sudah bersertifikat adalah meningkatnya kesempatan untuk berkembang dalam profesinya, pengakuan terhadap kompetensi yang dimilikinya serta pengembangan karir. Sementara bagi perusahaan, sertifikasi kompetensi itu akan meningkatkan produktivitas karyawan, meningkatkan komitmen terhadap kualitas pekerjaan, memudahkan penerimaan karyawan, mengurangi kesalahan kerja, dan karyawan akan semakin termotivasi serta siap bersaing secara sehat untuk meningkatkan performa kinerja.
Penutup:
Kesebelas Malcolm Baldrige tersebut, di Pupuk Indonesia dan Anak perusahaan telah diterapkan baik melalui pelatihan, seminar. Selanjutnya yang harus dibangun adalah membuat skema-skema kompetensi yang terkait dengan nilai-nilai inti tersebut sesuai bidang kerjanya masing-masing. Pada akhirnya skema-skema tersebut harus diuji, disertifikasi.
Inilah yang menjadi tugas bersama LSP-P2, Diklat dan SDM serta tim skema Pupuk Indonesia.
Salah satu contoh pelatihan mengenai Leadership, saat ini untuk pelatihan Leadership bagi pejabat tingkat1 dan 2 telah disentralisasi di PT Pupuk Indonesia, sementara untuk pejabat tingkat 3 ke bawah diselenggarakan oleh masing-masing anak Perusahaan.